Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Corona Meluas, Simak Rekomendasi Opsi Investasi

image-gnews
Aktivitas di hari pertama perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini parkir di zona hijau. TEMPO/Tony Hartawan
Aktivitas di hari pertama perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini parkir di zona hijau. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga dan upaya pemerintah menekan pengaruh virus corona menjadi faktor pendorong utama pasar saham dan obligasi.  

Karena itu investor disarankan tetap berinvestasi pada pasar saham dan obligasi dengan menyeimbangkan kembali portofolionya. 

Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan investor sebaiknya menganut strategi stay in the market dengan menambah dan menyeimbangkan kembali porsi kelas aset saham di dalam portofolio yang tergerus.

“Hal ini dapat dilakukan untuk investor dengan profil agresif dengan memanfaatkan koreksi yang sedang terjadi saat ini,” paparnya dalam siaran resmi, Jumat 6 Maret 2020.

Menurut Ivan, koreksi yang terjadi saat ini membuat valuasi pasar saham relatif murah. Valuasi IHSG saat ini berada di bawah -2x standar deviasi rata-rata 5 tahun, di mana valuasi saat ini terakhir terjadi pada semester II/2015.

Kala itu, penurunan di pasar saham dipicu oleh faktor global yakni krisis Yunani bukan karena faktor fundamental Indonesia. Pasar saham pada saat itu mengalami recovery dari titik terendahnya hingga mencapai sekitar +16 persen dalam waktu 4 bulan dan +32 persen dalam waktu sekitar 10 bulan.

Selain itu, pemerintah serta bank sentral telah mengambil sikap preventif untuk menahan gejolak perlambatan ekonomi akibat penyebaran virus corona.

Bank sentral China (PBOC) telah memberikan suntikan likuiditas ke pasar sebesar US$174 miliar pada awal Februari. Selain itu, PBOC juga memangkas suku bunga Loan Prime Rate (LPR) sebesar 10 bps.

Sementara itu, Bank Sentral AS (The Fed) juga merespon dengan melakukan pemotongan suku bunga darurat sebesar 50 bps menjadi 1,25 persen di awal Maret yang dilakukan di luar jadwal pertemuan bulanannya.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia telah melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen pada bulan Februari. Upaya ini juga dilanjutkan dengan meluncurkan ‘senjata’ untuk meredam outflow asing baik dari pasar rupiah dan obligasi pada awal Maret ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan insentif pada industri pariwisata dan penerbangan untuk menopang dampak negatif dari penurunan kunjungan wisatawan mancanegara.

“Dengan kondisi fundamental Indonesia yang stabil, kondisi penyebaran virus corona yang bersifat sementara serta langkah antisipasi dari pemerintah serta bank sentral baik di China, AS, Eropa bahkan Indonesia yang responsif, hingga saat ini kami melihat koreksi yang terjadi bisa dimanfaatkan untuk menyeimbangkan kembali porsi kelas aset saham di dalam portofolio,” katanya.

Sementara itu, investor dengan profil moderat direkomendasikan memperbesar atau mengalihkan portofolionya pada obligasi, yang cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan aset saham.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

4 jam lalu

PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memperkenalkan seri terbaru produk perak Indonesian Heritage, Jakarta, Kamis 27 Juli 2023. ANTARA/HO-ANTAM
Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.


Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

4 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 27 Apri 2024.
Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.


Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

15 jam lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya


Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

1 hari lalu

Kepadatan Arus Balik di Tol Semarang- Petugas Kepolisian ikut mengatur kendaraan pemudik yang hendak masuk pintu tol Banyumanik arah Jakarta, Senin. 15 April 2024. Setelah pukul 06.46 jalan tol dibuka dua arah, Jasamarga Transjawa Tol kembali menerapkan rekayasa one way ke arah Jakarta kembali pada pukul 09.42 WIB. Tempo/Budi Purwanto
Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.


Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.


PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

1 hari lalu

Ilustrasi PT Timah Tbk. Shutterstock
PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.


Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiriatmodjo saat diwawancarai awak media di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.


Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.


Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

2 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.


Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

2 hari lalu

Suasana penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 29 Desember 2023. Sepanjang tahun ini, pasar modal Indonesia kedatangan 79 perusahaan tercatat baru yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO), dengan berhasil menghimpun dana mencapai Rp 54,14 triliun. Dari pengelolaan investasi, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat mencapai Rp494,56 triliun per 28 Desember 2023, atau menurun 2,04 persen (ytd) dibandingkan akhir  2022 lalu yang senilai Rp504,86 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.